Saturday, June 18, 2011
sore itu...
sore itu tak lagi mampu kubeliakkan mata lelahku
penat hati yang kusangga sekian lama tak mampu menopang katup mata ini
rasa cemas dan takut mengikat erat nalar yang tak lagi bersahabat
pekat….
hanya itu yang kini terlihat
gelap….
hanya itu yang kini tersirat
tak ada lagi terang yang mampu bukakan mata hatiku
sore itu kembali ku tak sadarkan diri
menatap secercah cahaya yang nampak menyorot perihku
menjemputku menuju titik yang ku tak tahu apa
tak lama terkesiap aku melihat bayangan putih
seorang wanita cantik berbaju putih bersih tersenyum lembut
bentangkan kedua tangannya seolah meraih tubuhku yang kian lama kian lunglai
wanita itu menggenggam erat tanganku
menyeka butiran air mata yang tanpa kusadar mengalir deras dari mataku yang terpejam
dingin….
hanya itu yang kurasakan saat itu
beberapa saat ku menunggu suara wanita itu memecahkan kesenyapan
namun tak jua kudengar sepatah katapun darinya
hanya genggaman yang kian lama kian hangat
mengobarkan semangat hidupku yang tlah beku
tanpa kusadar kurebahkan kepalaku di dekapan wanita itu
menikmati belaian lembut dua tangan keriput di kepalaku
tiba-tiba perlahan kudengar suara lembut
“ngger, anakku sing bagus dewe…”
“aja nglokro kaya ngono”
“elinga ya ngger, yen kowe mono duwe tanggung jawab gede tumrap kabeh sedulurmu…”
“adimu sing durung waras ngenteni tanganmu bareng nggayuh kanugrahan”
“sedulurmu kabeh ngarepke kowe bisa nyangga kabeh pacobaning urip”
“aja nglokro yo ngger….”
“ayo gek ndang tangia”
“pun ibu tan kendat paring pangestu marang kowe”
“muga-muga kabeh impen lan gegayuhan luhurmu bisa kasembadan”
“bisa nyangga kanugrahaning adi lan kabeh sedulurmu”
“wis yo ngger…. pun ibu pamit kondur”
“kae lo, mbakayumu wis ngundang kowe”
pyarrrrrrrrr…………….!!!!!!!!
kini semuanya gelap sesaat
ketika mata ini tiba-tiba terbeliak
mimpi itu hilang seiring menghilangnya bayangan wanita lembut itu
pelan kubiasakan mata ini di kegelapan
kuraih laptop dan kubuka halaman facebookku
kupandangi foto dua pasang tangan yang saling menggenggam erat kiriman kakakku semalam
foto itu terlihat nyata
bagai kedua belah tanganku yang bergenggaman erat dengan kedua belah tangannya
dan perlahan, tangan-tangan lain menggenggam erat tangan kami
mereka saudara-saudaraku
menguatkan tanganku yang perlahan mulai kokoh
menopang cobaan hidup yang ku yakin kan segera berakhir
ya rob…
puji syukur kupanjatkan padamu
karna kau beri aku saudara-saudara yang sangat mencintaiku
apa adanya….
amin…
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment