Tuesday, March 24, 2009
ranting patah
dedaunan kering itu kian meranggas
satu per satu luruh ke bumi
tinggalkan ranting kering
yang selama ini menopang
tak terdengar lagi kicau burung
yang dulu senantiasa bertengger
suarakan kidung cinta
yang tersisa kini hanya ranting kering
yang kian rapuh
seiring nyanyian burung kenari
yang kian lirih tersaput halimun duka lara
dan kini ranting kering itu patah
gugur ke bumi menyayat daun kering
yang lebih dulu luruh lantak
terinjak roda pedati raja efendi
yang kian pongah menari di atas luka hati
berteman burung kenari yang merdukan bejana hati
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
ku suka puisinya...
...bagus...!!!
Post a Comment