Thursday, September 04, 2008

aku rindu kamu, ibu...


aku lihat ibu duduk membelakangiku sore itu
punggungnya agak membongkok ke depan
sesekali beban itu seperti hendak jatuh ke pangkuan
tapi kulihat ibu berusaha kembali menengadah
menyangga tubuh rentanya
dengan tangga yang tersusun dari helaan nafasnya

aku hampiri dia
kulihat ada genangan air mata di sudut kedua matanya
mestinya tak perlu lagi aku bertanya kenapa
karena seringkali aku lihat ibuku menyulam duka
tapi kali ini sungguh beda
ada keinginan kuat untuk membuka mulutku dan bertanya
"ibu, kenapa ibu menangis lagi?"

kini ibuku seperti tak kuasa lagi menahan tubuh rentanya
akhirnya tubuh kurus kering itupun terkulai di sandaran tangan kursi tua
tak sedikitpun kudengar suara
hanya desah nafas yang kian lama kian meronta

kembali aku tanya "kenapa bu?"
tapi tak juga kudengar suara
hanya butiran air bening yang makin deras mengalir dari kedua kelopak matanya
dan kini kedua mata itu menatapku
ada kepedihan di dalamnya
ada kerinduan di tatapannya

hening sejenak
hanya terdengan desahan nafas ibu yang kadang tersengal
aku tertunduk kelu
tak kuasa aku tatap mata ibu seperti itu

tiba-tiba kudengar suara parau
"aku kangen kamu anakku..."
"aku sayang kamu anakku..."


terkesiap aku mendengarnya
sering sudah aku mendegar kata-kata itu dari bibirnya
tapi kali ini sungguh beda
ada getaran teramat dalam dari suaranya
dan kali ini aku benar-benar peduli
ibuku merindukan kehadiranku
ibuku menyayangiku

tak kuasa lagi aku menahan airmata yang sejak tadi kutahan
kurengkuh tubuh renta itu
kupeluk erat
dan kubisikkan kata-kata yang sama di telinganya
"aku juga kangen ibu..."
"aku juga sayang ibu..."
"maafkan aku ibu, karena terlalu sering meninggalkanmu..."

No comments: