Saturday, February 13, 2010
LUKA
perih itu kini kembali menyapa hariku
tak seperti yang aku impikan
menimang kebahagiaan yang selama ini kuharap
luka ini kembali tumbuh
bagai duri yang perlahan timbul menembus kambiumnya
yang kali ini tanpa darah mengucur karena beku
kesabaran yang kujanjikan padanya
kini pudar seiring bola kosong yang dimainkannya
tanpa peduli atas ketulusan penantianku
ada sakit yang kini kurasa
ada rindu yang kini kudamba
ada gamang yang kini kucerna
haruskah aku tetap menunggunya?
haruskah aku tetap mengharapkannya?
setelah pohon itu kerontang tanpa dedaunan asa?
ah...
sebaiknya kuluangkan masa
tuk balut luka yang kini kembali menganga
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment