Sunday, October 05, 2008
nyanyian jiwa
dalam lubuk jiwaku ada nyanyian tanpa kata
sebuah lagu yang hidup dalam benih di hatiku
ia menolak untuk mencair dengan tinta dalam perkamen
ia menelan kasih sayangku dalam mantel dan arus transparan
tetapi tidak pada bibirku
bagaimana aku mendesahkannya?
aku takut ia dapat bersatu dengan udara keduniawian
untuk siapa aku menyanyikannya?
ia tinggal dalam rumah jiwaku
dalam ketakutan terhadap kerasnya telinga
ketika aku memandang mata dalamku
aku melihat bayangan dari bayangannya
ketika aku menyentuh ujung jariku
aku merasakan getarannya
perbuatan tanganku memperhatikan kehadirannya
seperti sebuah danau harus memantulkan bintang berkelip
air mataku menyingkapnya
bagai tetesan terang embun menyingkap rahasia mawar layu
ini adalah nyanyian yang diciptakan dengan perenungan
dan diutarakan oleh kesunyian
dan dihindari oleh hiruk pikuk
dan dilipat oleh kebenaran
dan diulang oleh mimpi
dan dimengerti oleh cinta
dan disembunyikan oleh bangun
dan dinyanyikan oleh jiwa
inikah nyanyian cinta
apakah cain atau esau dapat menyanyikannya?
apakah ia lebih harum daripada melati
suara apa yang dapat memperbudaknya?
inikah ikatan hati
seperti rahasia seorang perawan
senar apa yang dapat menggetarkannya?
siapa yang berani menyatukan deru lautan
dan nyanyian burung bulbul?
siapa yang berani membandingkan jeritan prahara dengan desahan bayi?
siapa yang berani mengatakan dengan keras kata-kata yang dimaksudkan untuk hati agar bicara?
manusia apa yang berani menyanyikan dalam suara nyanyian tuhan?
(courtesy of kahlil gibran)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment