Friday, September 05, 2008

masa itu


pagi ini matahari menyengat dada telanjangku
lewat celah kelambu yang sedikit tersingkap
ada warna merah kehitaman membekas
mungkin sudah terlalu lama sengatan itu berusaha membangunkanku

kulihat jam kecil di atas lemari es
masih kabur mataku untuk melihat titik-titik angkanya
samar terlihat jam delapan lewat sedikit, aku tak tahu tepatnya

Mmmmmmm...
Aku masih berpikir, ah... sepuluh menit lagi
kembali aku pejamkan mataku
kutarik lagi selimut beludru coklat yang tadi tersingkap
tapi belum sempat lelap itu datang,
sontak aku terperanjat
seperti kudengar suara ibuku berkata serak

"tangi le... ayo...
srengengene wis munggah duwur kuwi lho
bocah kok kebluk angel gugah-gugahane!"


suara itu benar-benar seperti nyata
tapi aku masih juga ragu
ah... itu hanya halusinasiku
beberapa hari ini aku memang selalu teringat ibu
mungkin karena aku kangen dia
dan kembali aku coba pejamkan mata
tapi lagi-lagi suara itu datang
dan kali ini lebih lantang

"dasar bocah kebluk!
digugah pisan pindho ora menyat lha kok malah mlungker
dak guyang banyu atis lho mengko yen ora gelem tangi!"


aku merasakan ada cipratan air dingin ke mukaku
brrrrr... dingin...
dan itu berhasil membangunkanku
ingatanku benar-benar kembali ke masa itu
masa kecil dimana ibu selalu membangunkan aku tiap pagi
menyiapkan baju sekolah dan sarapan pagiku
kepalan nasi hangat seperti bola beroleskan abon dan garam
kemudian mengantarku berangkat hingga di depan pagar rumah
ah...
aku rindu masa-masa itu

ibu...
andai waktu itu kamu tak membangunkanku tiap pagi
aku pasti akan selalu terlambat ke sekolah
dan aku tak akan jadi orang pintar
aku juga tak akan bisa mendapatkan pekerjaan layak
hingga aku tak lagi bisa mencari uang untuk hidupku

mmmmmmm...
sekarang aku punya pekerjaan layak
sekarang aku bisa makan enak
itu karena kamu, ibu...
aku sayang kamu...
aku kangen kamu...

No comments: